Tentang Kami

My photo
Gunungsitoli, Nias, Indonesia
Menuju masyarakat resilien: memadukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan pengurangan resiko bencana Towards resilient community: integrated community development & empowerment with disaster risk reduction

Thursday, July 29, 2010

Training KTD untuk Kesiapan Komunitas

Tarbol 04-11/07/10


Satu tugas utama yang diemban oleh tim PRBDM adalah mempersiapkan masyarakat untuk siap siaga terhadap bencana. Di semua masyarakat dampingan PRBDM CKS (17 desa/dusun) tim DRR Caritas Keuskupan Sibolga akan memfasilitasi OM untuk membangun system internal kesiapan tanggap darurat (KTD). Untuk itu, tim DRR mengadakan training KTD selama 6 hari di Wisma Sipea-pea Paroki Tarutung Bolak, Sorkam Barat – Tapanuli Tengah. Fasilitator CKS bersama Fasilitator Paroki yang seluruhnya berjumlah 26 orang memfokuskan diri untuk belajar KTD dan bagaimana memfasilitasi OM-OM mempunyai system KTD di komunitas masing-masing.

Training yang dibuka secara resmi oleh Elvina Simanjuntak selaku Manajer Proyek (PM) diawali dengan diskusi hangat tentang pentingnya issue KTD di level komunitas. Bencana bisa datang kapan saja, harus dapat diantisipasi oleh masyarakat yang hidup dalam satu lingkungan dalam komunitas dusun atau desa. Mereka perlu dipersiapkan menghadapi bencana, baik dalam lingkup keluarga, pribadi masing-masing dan komunitas. Dari banyak pengalaman kejadian bencana selama ini, lebih banyak masyarakat yang tidak siap saat bencana datang. Masyarakat terlalu sering mengabaikan dan tidak mau mengenal dan belajar tentang bencana.



Dalam training ini peserta belajar mengenai topik-topik KTD dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan diri sebelum bencana datang. Adapun materi (modul) yang dipelajari dalam training ini di antaranya;

1. Kesiap-siagaan Tanggap Darurat : Kajian Situasi

2. Kesiapan Tanggap Darurat di tingkat keluarga dan masyarkat

3. Kajian Kerusakan dan Kebutuhan

4. Membangun masyarkat untuk KTD

5. Mengintegrasikan KTD dalam Rencana Kegiatan PRB masyarakat

6. Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)

Masing-masing materi diatas dikupas secara mendalam dalam tiap sesi diskusi belajar. Hasil dari training inilah yang nantinya akan diterapkan oleh seluruh fasilitator agar dapat melatih masyarakat secara langsung di komunitas yang didampingi masing-masing.


Selain belajar bersama tentang KTD Tim juga mengadakan kunjungan lapangan di 2 komunitas yang ada di Tarutung Bolak yakni, Komunitas Aek Dakka Pasir (ADP) dan Baringin. Saat melakukan kunjungan di komunitas ADP tim secara khusus mengikuti kegiatan peresmian Posko “Marga Siaga” sebagai pos jaga tempat pemantauan sunami. Tim disambut meriah oleh segenap masyarakat dengan tarian tortor (tarian khas Batak). Posko ini dibangun sebagai salah satu hasil dari implementasi Rencana kerja Organisasi Masyarakat PRB “Seia Sekata” yang ada di dusun V Aek Dakka Pasir. Untuk pembangunan Posko Siaga ini OM PRB “Seia Sekata” menggalang dana dari berbagai mitra eskternal yakni dari Paroki Tarutung Bolak dan salah seorang anggota DPRD di daerah tersebut.




Kunjungan kedua dilakukan ke komunitas Baringin, tim berdiskusi dengan masyarakat setempat, pengurus dan anggota OM PRB “Saroha” dan melihat kebun-kebun percontohan apotik hidup yang dikelola oleh Kelompok Menolong Diri Sendiri (KMDS) di bawah naungan Organisasi Masyarakat PRB. Kegiatan OM PRB di kedua komunitas berjalan baik, masyarakat cukup antusias mengikuti kegiatan organisasi mereka.





Satu sesi training, yakni PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat) difasilitasi oleh narasumber dan pelatih dari PMI Tapanuli Tengah. Sebanyak 3 pelatih datang untuk mengajarkan dan melatih cara-cara melakukan pertolongan pertama bagi korban bencana.

Kegiatan pelatihan KTD ini berjalan dengan baik. Kini tinggal para fasilitator yang akan melanjutkan untuk melatih masyarakat tentang pentingnya melakukan Kesiap-siagaan Tanggap Darurat baik dalam komunitas, keluarga, dan pribadi masing-masing.
















No comments:

Post a Comment